5 Ramadhan 1444 H Ba'da subuh HP berdering. Rupanya ada telefon masuk dari tante saya, adiknya mama (rahimahallah). Tante Yani: "Deas, kita ke Tanah Abang yuk jam 09.00. Tante juga sudah calling tante Ade (tante saya yang satu lagi). Azka diajak. Kita janjian di tempat biasa ya." Saya: "Memang tante ngga apa-apa kalau ke Tanah Abang? capek ngga kakinya? trus kan lagi puasa gini loh tan." (ada rasa kuatir terhadap tante karena beliau sudah berusia lanjut). Tante: "Insya Allah ngga apa-apa. Santai aja kita jalannya." Saya: "Oke deh. Fii amanillah ya tante." Selesai telefonan saya melanjutkan rutinitas di pagi hari. Tilawah, ngejemur pakaian, dan ngobrol ringan dengan suami. Lewat jam 07.00 sempat tiduran sebentar di kamar, tetapi tidak pulas karena kuatir kebablasan. Kan mau belanja ke Tanah Abang. Wkwkwk..semangat banget yak. Namanya juga ibu-ibu, kalau urusan belanja demen dah, yang penting suami ngasih ijin dan nga...
Judul : Kalimat Motivasi dari Om Jay Resume Ke : 1 Gelombang : 28 Tanggal : 9 Januari 2023 Tema : Menulis Setiap Hari Narasumber : Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd. Bismillah. Assalamualaikum bapak ibu nara sumber dan teman-teman peserta KBMN gelombang 28 yang saya hormati. Salam kenal, saya Deasy Pebriyanti, guru sekolah dasar di salah satu wilayah kota Ta...
Alhamdulillah, betapa bersyukurnya ayah bunda diberikan oleh Allah dua mutiara cantik. Nak sulung dan nak bungsu yang terlahir dari rahim bunda. Kehadiran mereka membuat kami bahagia. Selisih usia mereka hampir enam tahun. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda, tetapi insya Allah sholihah semua. Aamiin. Ayah bunda juga mempunyai satu anak laki-laki (anak tengah) yang insya Allah sholih. Aamiin. Ketika masih dalam kandungan dan di-USG, dokter mengatakan bahwa janin yang ada di perut bunda berjenis kelamin laki-laki. Masya Allah..senangnya ayah bunda bakal memiliki sepasang anak. Oh ya, yang memberi nama depan anak laki-laki ayah bunda adalah kakak perempuannya. Kakak yang sangat menyayangi adik-adiknya. Sebagai orangtua, mendidik anak-anak itu ibarat main layangan. Ditarik dan diulur. Ada kalanya mereka diberi kebebasan untuk mengekspresikan perasaan dan keinginannya. Namun ada batasan yang mesti mereka ketahui dan digunakan sebagai rem dalam melakukan se...
Komentar
Posting Komentar