Pentingnya Membuat Buku Ajar

 


Menjadi guru adalah cita-citaku sejak kecil.  Mengajar anak-anak usia sekolah dasar sejak tahun 2005.  Ada rasa bahagia di batin ini saat mereka paham apa yang telah diajarkan.  Buku adalah salah satu sumber belajar yang digunakan.  Selama ini aku hanya memakai buku karya orang lain dalam memberikan materi ajar ke anak-anak.  Ada keinginan untuk membuat buku ajar sendiri.  Namun seringkali terkendala satu dan lain hal sehingga buku ajar tidak pernah tercipta.  

"Menulis merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, berbicara dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan" (bu Mutmainah).

Bagaimana ya agar niat untuk membuat buku ajar bisa terlaksana?penting ngga sih membuat buku ajar sendiri?

Yuk pantengin WAG KBMN 28.  Ibu Mutmainah (moderator) mendampingi bunda Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. selaku narasumber yang akan menuangkan ilmunya untuk para peserta pelatihan.  Beliau akan memberitahukan cara ampuh untuk bisa Membuat Buku Ajar.  Tapi sebelum menyimak materi..kita kenalan dulu dengan narasumber ya..

Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd.  Beliau adalah konselor dan penulis juga asesor BAN PAUD Jatim. Lulus cum laude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling.  Beliau juga merupakan alumni BM 4 asuhannya Omjay.  Dan peraih buku terbaik Perpusnas 2021 bersama prof Ekoji dalam tantangan menulis selama satu minggu.  Masya Allah Tabarakallah bun..

Berikut adalah materi yang disampaikan oleh bunda Dr. Mudafiatun:

Materi kita adalah: 

1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

2. Pentingnya Buku Ajar dalam pembelajaran

3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran

4. Cara Penulisan Buku Ajar

5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Yang pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen.

Bagaimana bahan ajar vs buku ajar itu.

1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.

2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.

3. Bahan Ajar Cetak: 

 Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf, 

•Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ  

•Panduan = Petunjuk = Pedoman,

•Atlas = Peta •Diagram = Poster   

•Brosur = Leaflet = Manual      

Bahan Ajar non-Cetak: 

• Internet = Web Based Courses = e-learning 

• CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer 

• Slide • Video / TV • Audio / Radio

Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).

Mengapa buku ajar penting dalam pembelajaran?

1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa.

2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru.

3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja.

4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi.

5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi.  

Nah ini sangat penting yang harus dipahami, mengapa buku ajar ini wajib diwujudkan oleh seorang guru.  Mengacu pada Trilogi Pembelajaran, yaitu: 1. Tujuan, 2. Strategi, dan 3. Penilaian.  Karena syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah Mahasiswa/siswa – Materi – Guru/Dosen.

Beban belajar mahasiswa untuk 2 sks (SN-DIKTI, 2015): 2 sks = 340 menit. Kebutuhan bahan bacaan?

Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dalam mengajarnya yaitu dengan menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang  diampu.

Selain itu apa keuntungan buku ajar bagi guru/dosen?

1. Promosi & Kenaikan Pangkat 

2. Mendapatkan insentif 

3. Finansial-Royalti

4. Eksistensi diri

5. Media Ekspresi

6. Branding Personal dan Institusi

7. Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri

Guru adalah sebagai agen Aktivitas Pembelajaran.  Capaian Pembelajaran? Guru adalah sebagai Peneliti dan Pembelajar.  Pengalaman dan Kurikulum sebagai pegangan kita dalam menulis buku ajar.  Guru membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) / Silabus.  Desain pembelajaran sebagai langkah awal untuk memulai.  Semua mata pelajaran yang didesain itu sama dengan outline calon buku kita.  Nah ini akan menghasilkan buku ajar, buku modul dan diktat.  Seorang guru juga sebagai Peneliti? maka akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, ini bahan untuk menjadi buku.

Sekarang kita bisa membedakan jenis-jenis buku ajar.

1. Buku Ajar, 2. Buku Modul, 3. Diktat, 4. Petunjuk Praktikum, 5. Naskah Tutorial.

Kalau Buku Hasil Penelitian/Pemikiran antara lain menghasilkan: 1. Buku Referensi, 2. Monograf.  Nah Buku Hasil Penelitian ini yang saya buat buku yang lalu sehingga sampai mendapatkan penghargaan terbaik 1 Perpusnas dengan tema Pendidikan Jarak Jauh.  Buku ini hasil penelitian menjadi buku referensi saya sajikan menjadi sebuah buku yang di dalamnya terdapat syarat dengan materi yang dibutuhkan oleh guru BK. Ini namanya buku bernovelty.

Bagaimana dengan Buku Ajar  VS Buku Teks?

Buku Ajar pada umumnya: 

1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 

3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.

5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.

6. Selalu memberikan rangkuman. 

7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa

8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.

9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.

10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

Buku Teks pada umumnya:

1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.

2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran. 

3. Disusun secara linier. 

4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).

5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.

6. Belum tentu ada rangkuman.

7. Materi buku teks sangat   

8. Dikemas untuk dijual secara umum.

9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai. 

10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

Cara Penyusunan Buku Ajar

1. Penataan Informasi (compilation text).  Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun.

2. Pengemasan Kembali (information repackaging).  Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalam RPS.

3. Menulis Sendiri (starting from scratch).  Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu.

Ada istilah: Prosedur Kompilasi.  

1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS. 

2. Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.  

3. Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.  

4. Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.

5. Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan Kajian/BAB. 

6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian kemudian  dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada mahasiswa). 

7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

Prosedur Pengemasan Kembali Informasi

Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:

Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai. 

Petunjuk belajar bagi mahasiswa. 

Latihan. 

Ringkasan. 

Umpan balik. 

Evaluasi formatif.

Pertimbangan Penulisan Buku Ajar oleh Guru/Dosen (menulis sendiri) ??

Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu). 

Guru mempunyai kemampuan menulis. 

Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya. 

Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran.

Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

1. Prinsip Relevansi

Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

2. Prinsip Konsistensi/Keajegan

Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.

3. Prinsip Kecukupan

Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Sistematika Buku Ajar

Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan unt menata outline buku kita sendiri yaitu: 

1. BAB Pendahuluan

Penyajian

Penutup

Daftar Pustaka

Senarai (glossary).

Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata  

֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa 

֍ Identitas Mata Kuliah 

֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar 

֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa 

֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah

2. BAB I 

Kemampuan Akhir 

Indikator 

Pendahuluan, terdiri dari: 

֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang 

     cakupan bab tersebut.  

֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman 

     yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi 

     mahasiswa.

Penyajian:     

֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis 

     materi) dan diikuti dengan contoh-contoh. 

֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi. 

֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah 

      membaca uraian materi. 

֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang 

     dibahas.

Penutup, terdiri dari:   

 ֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan 

      Akhir. 

֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci 

      jawaban tes). 

֍ Tindak lanjut.

Diperlukan juga: Daftar Pustaka

Senarai, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan. 

Daftar Index (jika diperlukan).


Demikian padatnya ilmu yang diberikan oleh bu Dr. Mudafiatun yang dapat kutuliskan.  Sampai nahan napas ini bikin resumenya.  Hehee..

Semoga resume ini bermanfaat khususnya buat aku pribadi dan para peserta lain pada umumnya yang berprofesi sebagai guru.  Jangan takut untuk mencoba membuat buku ajar sendiri.  Semangat!

Jazakillahu khairan bu Doktor.  Terima kasih bu Mutmainah.  Barakallahu fiikum




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senangnya Menulis Pantun

Menulis Buku Nonfiksi. Sulit Ngga Ya?

Melejitkan Prestasi Dengan Menulis